LITTLE FAMILY |
Tanggal 11 November kemaren saya lupa mengucapkan "Happy Fathers Day" untuk ayahku sendiri, karena kesibukan yang datang bertubi-tubi, di balik kelupaan tersebut doa yang terus terucap untuk beliau selalu saya panjatkan di setiap sujudku. yang terpenting bukan ucapan yang keluar dari mulut ini namun sebuah doa anak untuk anaknyalah yang paling utama. di hari ayah yang jatuh pada 11 November kemaren saya megharapkan, kesehatan selalu ada pada diri beliau, sehingga saya bisa terus bersama dengannya "Always beside me father" .keluarga kami tak sebesar keluarga besar pada umumnya, kami hanyalah keluarga kecil yang mengutamakan kebersamaan dengan kepemimpinan sosok ayah ku yang sangat tangguh keluarga ini menjadi keluarga yang damai dan tentram, sumoga bukan untuk hari ini tapi untuk seterusnya hingga akhir zaman nanti.
Ayah teruslah menjadi ayah yang bisa memimpin keluarga ini hingga saya bisa berkeluarga nanti, tetaplah menjadi ayah yang terus menyayangi anak-ananya meski anakmu ini masih belum bisa membalas segala budi baik mu hingga saat ini, Ayah terimakasih telah memberikan pendidikan kepadaku hingga setinggi ini, mungkin dulu ayah menginginkan study seperti ku saat ini, namun biaya di waktu dulu sangat susah di cari, dan sekarang anakmu yang nakal ini kan mewujudkan keinginanmu yang dulu kau tak bisa nikmati.
Saya bisa merasakan bagimana engkau banting tulang demi menafkahi kami, merasakan kelelahan setiap hari dan rasa sakit yang selalu ada di sekujur tubuh. namun kau hadapi hari-harimu penuh senyum dan tak ada satu katapun keluhan yang keluar dari mulutmu, sungguh ayah yang tangguh dan tak ada penggantinya di dunia ini.
Teringat sewaktu dulu di kala umurku masih 2-3 tahun engkau hanya bisa bermain dengan ku dikala pekerjaanmu libur,bagaimana tidak ?? engkau harus bekerja pukul 06.00 pagi dan diriku masih tertidur pulas di dekapan sang ibu yang melindungiku dari hawa dingin di luar sana. tapi tidak dengan engkau, engkau sudah terbiasa menerjang hawa dingin itu sehingga tak merasakannya lagi, engkau bekerja kepanasan, kedinginan dan kehujanan demi menafkahi kami hingga senja menghampiri, engkau pulang larut malam dan hanya mendapati ku sudah tertidur pulas dengan selimut di badanku.kau tak bisa bermain dengan ku, Maafkan aku Ayah.
Teringat sewaktu dulu di kala umurku masih 2-3 tahun engkau hanya bisa bermain dengan ku dikala pekerjaanmu libur,bagaimana tidak ?? engkau harus bekerja pukul 06.00 pagi dan diriku masih tertidur pulas di dekapan sang ibu yang melindungiku dari hawa dingin di luar sana. tapi tidak dengan engkau, engkau sudah terbiasa menerjang hawa dingin itu sehingga tak merasakannya lagi, engkau bekerja kepanasan, kedinginan dan kehujanan demi menafkahi kami hingga senja menghampiri, engkau pulang larut malam dan hanya mendapati ku sudah tertidur pulas dengan selimut di badanku.kau tak bisa bermain dengan ku, Maafkan aku Ayah.
TERIMAKASIH TELAH MENJADI AYAH YANG BAIK UNTUK KU, YANG SELALU MENDENGARKAN KELUH KESAHKU, MESKI AKU TERKADANG BOSAN MENDENGARKAN WEJANGAN-WEJANGAN YANG SANGAT PANJANG KELUAR DARI MULUT MU, NAMUN SEKARANG AKU SADAR BAHWA WEJANGAN TERSEBUT SANGAT BERGUNA UNTUK MEMOTIVASIKU DI HARI INI, WEJANGAN TERSEBUT MENJADIKAN KU PRIBADI YANG LEBIH BAIK MESKI AKU DI RANAH ORANG, SEKALI LAGI TERIMAKASIH "AYAAAH"
Selamat Hari Ayah seduniaa \m/
ReplyDeleteDulu suka rebutan remot tv sama ayah. Aku nonton kartun, beliau nonton tinju.
sama waktu saya kecil dulu juga gitu,,,, pastinya momentum itu sangat langka di dapatkan ketika kita sudah dewasa ya,,,
DeleteSelamat Hari Ayah!
ReplyDeleteHm, pas masih kecil, lagi tidur, eh ayahnya udah berangkat kerja? Jadi inget juga sewaktu gue kecil, gue sering nangis pas Bokap berangkat kerja. Habisan lama banget gitu ditinggal Bokap. Dulu 8 jam itu berasa lama bagi anak kecil. Ckck