|
Selamatkan Air Tanah Jakarta |
Air merupakan sesuatu kebutuhan
wajib bagi setiap orang,meskipun air merupakan sumberdaya yang dapat
diperbaharui namun apa jadinya jika air yang kita miliki kita buang begitu saja
tanpa adannya upaya untuk menghematnya. Mungkin kita tidak merasakan kekurangan
air saat ini namun tunggu nanti anak cucu kita akan merasakan bagaimana sulitnya
mendapatkan air bersih.
Air sangat berperan penting pada
kehidupan di bumi khususnya kita makhluk hidup, sebagai manusia yang cinta akan
air tentunya kita harus cermat dalam penggunaannya karena manusia merupakan oknum
terpenting dalam upaya hemat dalam penggunaan air.
Air menutupi 70
persen permukaan bumi, tetapi air yang bersih dan dapat dikonsumsi manusia
hanya 3 persen. Sekalipun
Anda hidup di daerah dengan curah hujan yang tinggi, untuk dapat memanfaatkan
air masih dibutuhkan energi untuk memproses, memompa, memanaskan, memompa
ulang, dan memprosesnya lagi. Untungnya, ada sejumlah cara untuk menghemat air
bagi setiap orang, mulai dari para pecinta kebersihan hingga para
konservasionis yang menggalakkan toilet kompos. Rata-rata rumah tangga dengan
empat anggota keluarga menggunakan air 450 liter per hari, atau setara dengan
164.000 liter per tahun.
Kondisi Air Tanah di jakarta
Kondisi Air Tanah saat ini mulai berkurang akibat pencemaran
lingkungan yang makin hari makin memperburuk keadaan, jakarta khususnya banyak
gedung-gedung serta pabrik-pabrik yang membuang limbahnya begitu saja tanpa tau
menahu di perairan ibukota, khususnya sungai yang ada di jakarta, sepertinya
kepedulian pemilik pabrik-pabrik di ibu kota tidak memperhatikan dampaknya,
mereka hanya memikirkan uang-uang dan uang. Mungkin itu pemikiran pemilik
pabrik-pabrik besar yang membuang limbahnya di perairan jakarta tanpa
memperdulikan kondisi Air Tanah saat ini
Kondisi air tanah di jakarta saat
ini :
- Jakarta
mengalami krisis air bersih sejak 18 tahun yang lalu dan kini kondisinya
semakin parah, sungai sungai yang biasanya digunakan oleh penduduk jakarta
sebagai sarana untuk mandi dan bersih bersih saat ini tercemar oleh banyaknya
sampah yang menumpuk yang bercampur dengan zat-zat kimia yang dibuang begitu
saja oleh pabrik-pabrik di ibukota, sehingga saat ini perairan di ibu kota jakarta
70% diantaranya sudah tercemar.
- Penelitian
yang dilakukan oleh pakar hidrologi dari Universitas Indonesia, Jakarta saat
ini memerlukan Air sekitar 26.938 liter perdetik namun yang tersedia saat ini
hanya sebatas 17.700 liter per detik, hal ini mempengaruhi akan ketetersedianya air bersih di jakarta.
- Saat
ini 45% Air tanah yang ada di
ibukota sedah tercemar bakteri E-coli yang mana bakteri ini akan mengakibatkan
penyakit yang akut jika di konsummsi dengan batas ambang konsumsi yang tinggi
penyakit yang akan di timbulkan seperti diare, munta darah hingga kematian,
sungguh miris realita jakarta saat ini. [Detik.com].
- Riset Urban Water Bluprint yang dirilis The Nature Conservancy (TNC)
menyebutkan, Jakarta mesuk dalam daftar lima kota di kawasan Asia Pasifik yang rawan kekurangan
dan pencemaran air. Namun, ancaman kerawanan serupa juga mengancam kota lain di
Indonesia yang berpenduduk lebih dari 750.000 orang.
- Saat
ini Jakarta memiliki potensi air dari 13 sungai dan puuhan waduk namun DKI
Jakarta masih tetap mengalami defisit ketersediaan air bersih. Hal itu
disebabkan oleh tingginya polutan dari sumber-sumber air ibukota.
Inilah Cara menyelamatkan
Air Tanah di Jakarta
|
Ini Cara-CaraKu |
Mari bersama-sama menjaga
kebersihan Air tanah di Jakarta dari berbagai pencemaran lingkungan yang ada untuk kemaslahatan bersama, jika bukan kita
syapa lagi yang akan menjaga ibukota dari tangan-tangan jahil, kalian bisa
menerapkan cara-cara menyelamatkan air tanah di jakarta dengan cara-cara
berikut:
1. Menggunakan Air Pipaan.
Solusi terbaik yang baik demi
memelihara kebersihan air tanah di Jakarta ialah menggunakan Air pipaan dari
Aetra. Karena aetra yang menyediakan air bersih per pipaan, yang kebersihannya
gak perlu di pertanyakan lagi. Aetra sudah menjadi penyedia air bersih selama
25 tahun sehingga pelayananya gak perlu lagi untuk di pertanyakan.
2. Mendaur ulang sampah rumah tangga.
Pisahkan sampah yang dapat
terurai dan yang tak dapat terurai. Mengapa demikian, karena nantinya dapat
mempermudah kita dalam mendaur ulang sampah dan Senyawa kimia dapat muncul dari
sampah-sampah yang tidak di daurulang dengan baik yang berakibat pencemaran air
tanah.
3. Kurangi pemakaian detergent.
Mencuci dengan detergent memang
tidak dapat dihindari. Maka, mulailah mencuci secara ‘cerdas’, dengan mencuci
pakaian ketika sudah menumpuk dan memenuhi kapasitas mesin cuci. Sehingga
limbah cair yang dihasilkan-pun relatif lebih sedikit. Dan jangan lupa gunakan
detergent secukupnya
4. Kurangi pemakaian insektisida.
Penggunaan inteksida yang
berlebihan atau terus menerus dapat memicu penyerapan zat-zat kimia ke dalam tanah
dan menyusup ke dalamnya melalui air hujan,hal ini memicu terjadinya kesuburan
tanah akan berkurang dan tercemarnya air tanah ibukota. ada baiknya kamu mulai
menggunakan cara-cara alami untuk memupuk tanah dan mengusir serangga.
5. Menanam pohon di Dekat Rumah.
Selain membuat rumahmu tampak
sejuk dan asri, dengan adanya pepohonan dan ruang terbuka hijau ini, dapat
membantu penyerapan air kembali ke dalam tanah dengan baik tanpa adanya zat
kimia yang terserap.
6. Membuat lubang biopori dan sumur resapan di rumah sendiri.
Lubang biopori ini dapat membantu
memperlancar air hujan untuk meresap ke tanah. Alhasil, meskipun telah
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, siklus air tetap berjalan dengan lancar
sehingga gak perlu lagi repot-repot mencari air bersih.
7. Hemat menggunakan air.
Tanamkanlah pada dirimu, bahwa
kamu harus berhemat air. Misalnya mandi dengan menggunakan shower, karena air
shower lebih sedikit terbuang dibandingkan mandi menggunakan gayung yang
relatif banyak membuang air .tidak membiarkan air terus mengalir pada saat
mencuci tangan, menampung air hujan untuk menyiram tanaman juga salah-satunya
menghemat menggunakan air, dan lain-lain.
Itulah beberapa cara yang dapat
kita lakukan untuk mencegah pencemaran Air
tanah di Jakarta, demi berkurangnya zat-zat kimia yang sudah menyatu dengan
Air tanah jakarta, semoga cara-cara tersebut dapat membuka mata hati setiap
warga ibukota untuk segera bertindak.
Upaya menghadapi pencemaran air tanah
di jakarta tidak bisa dilakukan oleh pemerintah ibukota semata namun perlunya
kesadaran setiap warga Jakarta untuk cermat dalam penggunaan konsumsi air,
khususnya para ibu-ibu rumah tangga yang mayoritas kesehariannya berhubungan
dengan air.
Referensi: