Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.
Tanggal Tua ialah tanggal yang sering dijadikan sebuah alasan untuk membayar hutang saat seseorang menagih hutangnya, benar tidak ?? . tanggal tua berkisar antara tanggal 20-30, di antara tanggal-tanggal itu seseorang sering mengalami yang namanya depresi maupun kegalauan tingkat dewa, bagaimana tidak depresi “wong" semua kebutuhan pada tanggal-tanggal itu udah pada habisan” ,mulai dari kebutuhan dapur hingga keperluan lainnya. Terkadang tanggal tua bagi para pekerja tak begitu penting “toh” mereka masih banyak tabungan di bank sana sini, jadi adem ayem aja jadinya. Berbeda dengan anak kosan, tanggal tua selalu dijadikan kesan Horror yang mau tak mau harus di jalani dan di lewati.
Namaku Nanang Rizky Wijaya mahasiswa semester 6 yang “ngekos” dan tentunya jauh dari peradaban orang tua, Anak kos identik dengan cara mereka mengatur keuangan, kalau gagal ngatur uang di awal dan tengah maka akibat yang di rasakan sangatlah perih di tanggal tua nanti, mengapa demikian ya karena di tanggal tua nanti siap-siap saja makan-makanan yang semuanya serba instant, saya yakin semua anak kos pasti ngalamin, untuk keuangan aku sendiri di kirimin satu bulan sekali, cukup gak cukup ya harus cukup, mau minta tambahan malu sama umur, udah gede masih membebani orang tua. Kisah yang bakal ku ceritakan ini merupakan kisah pengalaman pribadiku selama 3 tahunan menjadi anak kos dan bagaimanan horornya menghadapi Tanggal Tua.
“dreeet…dreeeet….dreeet” pagi itu hp ku bergetar tatkala mata kuliah pemrograman yang berlangsung begitu serius, Semua mahasiswa kala itu sangat antusias mendengarkan penjelasan Dosen, hingga getaran hp ku terdengar sayup-sayup, kuputuskan untuk meminta ijin keluar dengan dosen, ternyata telpon itu berasal dari bapakku, yang sudah mengirim jatah uang kos dan jajan untuk satu bulan.
“nang uangnya udah tak transfer, di pake yang bener jangan di gunakan untuk yang macem-macem”. Dengan nada tegas bapakku menasehati.
“oke bos !!" jawabku singkat, jelas dan padat, obrolan kecilpun terjadi kala itu hingga bapakku memutuskan untuk mengakhiri panggilannya. “Alhamdulillah”, dalam batin ini berucap. Segera Kuputuskan untuk melanjutkan mengikuti mata kuliah yang sedang berlangsung kala itu hingga usai.
****
Siang itu terik matahari menyengat hingga ke ubun-ubun, namun di imbangi dengan semilirnya angin yang berhembus kian menyejukkan, suasana kampus kala itu masih ramai di jejali mahasiswa tingkat bawah dan beberapa mahasiswa yang sibuk dengan TA-nya, dari kejauhan ku lihat sahabat akrabku dari satu kampung “mengawai” dan memanggil namaku, mengisyaratkanku untuk segera mendekat dan sepertinya ada sesuatu yang hendak di bicarakan, dengan semangat ku langkahkan kakiku menghampirinya. Namanya Faisal , teman dimana tempatku untuk meminjam uang tatkala tanggal tua datang, wajar jika aku sering meminjam uang padanya karena dia adalah pengusaha ayam tersukses di Kotabaru (kampung dimana aku tinggal).
“ngadem kah kita ?, yang lainnya sudah menunggu”. Kata faisal dengan mata berbinar
“jangan Lambat”. Kataku dengan lantangnya.
Ngadem itu isyarat buat kami untuk menuju tempat karaoke, tempat itulah yang bisa buat kami menghilangkan semua beban kuliah dan tempat kami mengadu vocal. Hehe. Tempat karaoke itu terletak pas di sebelah kampus kami wajar jika kami karaoke ke situ tiap 2 hari sekali. Di awal bulan seperti ini kami anak-anak kos sangat Berjaya karena masih banyak uang kiriman yang kami terima, hingga kami lupa bahwa uang itu bakalan untuk keperluan sebulan.
****
Keadaan Saat Tanggal Tua |
Gak sampai akhir bulan uang jatah ku telah ludes hingga hanya tersisa beberapa lembar lagi kebetulan tanggal itu tanggal tua , mau minta jatah lagi malu sama umur yang udah tua, kalo gak minta semua keperluan dapur dan keperluan mandi sudah habis. Dengan keyakinan pasti aku memilih untuk konsisten dengan pendirianku yaitu memilih untuk tetap mencukupkan jatah ku ini hingga akhir bulan.
Untuk mencukupi ku hingga akhir bulan aku menerapkan teori sederhana, makan 2 kali sehari dengan menu Rendang dan Bakso dalam bentuk kemasan Mie. Masalah ngampus nelpon temen suruh ngambilin (padahal gak punya bensin) dengan alasan kendaraan rusak. Ngenest lagi tatkala keperluan kamar mandi habis, semua yang ada di kamar mandi serasa terbalik 180 derajat, sabun cair yang numpahnya biasa saja kini harus di putar 180 derajat plus di berikan pencetan yang kuat biar sabunnya keluar, odol yang biasanya mencetnya biasa aja kini harus di gulung hingga ke pangkal demi mendapatkan isinya, Sampo yang tak keluar isinya meski sudah di pencet-pencet harus di akali dengan menambahkan air ke dalamnya lalu di kocok hingga bisa di gunakan.
Kegiatan itu terus berulang-ulang hingga dimana titik melaratnya seorang anak kos sepertiku tiba yaitu habisnya semua keperlaun yang ada karena aku gagal dalam mengatur keuangan, jalan satu-satunya yang ku tempuh untuk melangsungkan kehidupan di kota orang ini yaitu meminjam uang kepada bos ayam Faisal, dialah pahlawan satu-satunya yang bisa kuharap.
Dengan alasan santai, sore itu ku tancapkan gas ke rumah bos faisal di sana ku dapati teman-teman kampusku sedang berkumpul dan sepertinya sedang melangsungkan pesta kecil-kecilan, “wah asik ni “ dalam benakku berpikir. Langsung To The Point ku datangi Bos Faisal ,Tak berlama-basa-basi dia mengeluarkan satu lembar uang kertas berwarna biru dengan tujuan meminjamiku untuk melangsungkan kehidupan di tanggal tua . Disitu aku mulai terpikirkan “kalau begini terus bakalan gak cukup uang bulananku ke depannya”. Kebijakanku mengelola uang mulai muncul dari situ.
Masa-masa sulit di tanggal tua masih berlangsung dengan suasana yang mencekam lebih mencekam dari film-film horror, uang yang ku pinjam itu harus bisa ku pertahankan hingga masa tanggal muda tiba, nah cara mempertahankan itu yang bener-bener susah, harus bisa nahan yang namanya nafsu untuk makan-makanan yang enak, nahan karaokean, dan nahan untuk membeli cemilan-cemilan yang menggugah selera. Dan bener saja cara itu begitu ampuh namun sangat menyakitkan, tak apalah toh tanggal tua sudah bisa kulewati dengan sakitnya.
****
Kini tanggal 1 telah tiba dan tentunya jatah ku untuk sebulan telah masuk kerekening bank milikku, tak beberapa lama setelah ku pikirkan hal tersebut handphoneku bergetar dengan sendirinya, ternyata SMS dari Bapakku ,beliau mengabarkan bahwa uang bulanan belum bisa di transfer karena pada saat itu bapakblagi ada kesibukan lain hingga tak sempat mengirimkan jatah bulanan di hari itu, namun beliau janji akan mengirimnya besok pagi, dalam benakku berpikir wah malam ini harus siap-siap lagi puasa karena stok rendang dan bakso dalam kemasan mie instant sudah habis kemaren sore.
Nasi Goreng Ala Kadarnya |
Tanggal tua yang sangat malang, syukur saja malam itu masih ku dapati beras yang cukup untuk satu piring, memutar otak kesana-kamari di apakan beras sisa kurang lebih satu gelas air mineral yang berukuran 220 ml, tak kehabisan akal akhirnya beras tersebut ku masak lalu kubuat nasi goreng dengan bumbu seadanya saja, meski rasanya agak aneh tapi kalau sudah kelaparan tetap saja rasanya enak bak makanan di restoran berbintang lima, haha. Tanggal tua kali ini memang kesalahanku sendiri karena aku tak bisa mengatur keuangan yang telah di amanahkan ayahku, akibat dari tak menggubris omongan beliau, aku harus melewati masa-masa sulit di tanggal tua bulan ini.
Keesokan harinya, uang bulannaku masuk kerekening, tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari bapakku, segera saja ku sms beliau pagi itu
“Terimakasih pak atas kirimannya”
Lama ku menunggu balasan dari beliau, hingga siang beliau baru membalas
“sama-sama nak’’ kulaih yang bener, uang itu gunakan untuk keperluan yang penting juga jangan di sia-siain uang mu.”
Mulai dari sms itu aku berjanji tuk menghargai uangku seberapa besarpun itu, bahkan uang recehpun kusisihkan dan ku kumpulkan, mungkin saja nanti berguna sewaktu-waktu. Cerita ini memang benar-benar terjadi pada kehidupanku saat dimana tanggal tua menghampiri, setelah mendapatkan kiriman bulanan itu aku jadi jarang ikut-ikutan ngadem dan beradu vocal bareng teman-teman, hal itu mampu mengurangi pengeluaran ku dan “Alhamdulillah” hingga saat ini tatkala tanggal tua menghampiri aku jadi gak gelabakan lagi dan semua uang bulananku cukup untuk sebulan dan terkadang ada lebihan sedikit.
Cara belanja keperluanku kini aku menerapkan gaya anak kos banget yakni
mencarai suatu Toko Online maupun supermarket-supermarket yang
mengadakan PROMO
besar-besaran dari sana aku bisa menghemat banyaknya pengeluaran selama
sebulan sehingga keperluanku selalu tercukupi untuk kedepannya.
Demikian Pengalaman Tanggal Tua Yang Mengenaskan yang pernah ku alami
selama aku menjadi anak rantauan atau anak kosan. Nih Video #JadilahSepertiBudi
yang bakal menggambarkan bagaimana tanggal tua yang tlah terjadi
padaku. Kurang lebih begininalh rata-rata anak kos di saat tanggal tua
datang.